Kurban, Pendidikan, dan Misi Peradaban
Warta Ekonomi,quickq安卓官网入口 Jakarta - Pada hari Jum’at, 6 Juni 2025, umat Islam di seluruh penjuru tanah air menunaikan ibadah Idul Adha, sebuah momen religius yang sarat makna spiritual. Pada hari itu, setiap muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih kurban pada hari nahar, tepat pada tanggal 10 atau hari tasyrik yang berkisar tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Seiring gema takbir dilanjutkan dari masjid-masjid, umat Islam juga menyulam doa dan pengharapan. Takbir tersebut bukan hanya sekadar simbol perayaan belaka, melainkan juga ungkapan pengangungan atas kebesaran nama Allah SWT. Dalam khazanah bahas Arab, istilah kurban berasal dari bakar kata qarraba–yaqrabu–qurbanan, yang bermakna mendekat atau menghampiri. Dalam konteks keagamaan, kurban dimaknai sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ketaatan dan keikhlasan. Kurban juga dikenal dengan istilah al-udhiyah, yang merujuk pada hewan ternak yang disembelih pada hari raya Idul Adha sebagai bentuk penghambaan dan pengorbanan di hadapan Sang Khalik. History Idul Adha Dalam Tafsir al-Misbah(2002), M Quraish Shihab menguraikan bahwa akar historis ibadah kurban dapat ditelusuri sejak masa dua putra Nabi Adam, yakni Habil dan Qabil. Ketika Allah memerintahkan keduanya untuk mempersembahkan kurban, Qabil—seorang petani—menyuguhkan hasil panennya, sedangkan Habil, yang berprofesi sebagai peternak, mempersembahkan kambing terbaik yang dimilikinya. Allah menerima kurban Habil, tetapi tidak demikian dengan Qabil. Peristiwa ini menjadi pelajaran awal tentang pentingnya ketulusan niat dan kualitas persembahan dalam setiap bentuk pengabdian kepada Tuhan. Peristiwa ini terekam dalam QS. Al-Ma’idah [5]: 27. Secara formal, perintah berkurban merujuk pada peristiwa monumental dalam kehidupan Nabi Ibrahim AS. Ketika Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih putra tercinta, Ismail AS, ketaatan keduanya diuji dalam momen yang amat menggugah. Dalam kepasrahan penuh, saat pisau nyaris menyentuh leher Ismail, datanglah pertolongan Ilahi: Allah mengganti sosok Ismail dengan seekor hewan sembelihan yang besar. Kisah penuh kepatuhan dan keajaiban ini terekam dalam QS. As-Saffat [37]: 102. Sejarah ritual idul adha dalam pandangan Haedar Nashir (2024) telah menjadi simbol dekonstruksi ruhaniah, dimana manusia mencoba keluar dari belenggu hasrat primitif, beranjak menjadi manusia yang bermartabat. Maka dalam ibadah qurban itu, tercermin nilai-nilai pendidikan yang relevan untuk di satu sisi membangun kualitas pribadi, saat yang sama juga menata pranata sosial di masyarakat. Idul Adha dengan demikian diharapkan melahirkan keshalehan individual yang berjalan selaras dengan keshalehan sosial. Makna Pedagogi Idul Adha Idul Adha, beserta seluruh rangkaian ibadah yang menyertainya, merupakan sebuah madrasah peradaban—tempat umat belajar dan membentuk diri secara kolektif. Dalam spirit Idul Adha, terkandung nilai-nilai paedagogis yang mendalam: pertama, ia adalah pendidikan karakter yang menanamkan nilai integritas diri, tentang bagaimana sesunguhnya manusia mengukuhkan ketaatan bahkan ketika ketaatan tersebut kendati harus melawan kenyamanan. Dari figur Nabi Ibrahim, tercermin potret manusia yang menjunjung tinggi panggilan ilahi di atas keterikatan biologis. Kedua,kurban memuat nilai-nilai empati dan kepekaan sosial. Kala sepotong daging disalurkan pada tangan manusia yang membutuhkan uluran tangan, ia sekaligus menjadi pesan luhur bahwa kesalehan sejati tak mungkin tumbuh dari egoisme diri. Ia membutuhkan tali kasih dan mekanisme distribusi ekonomi. Maka dalam persepktif sosial dan ekonomi, ritual kurban sejatinya ijtihad meranggas ketimpangan, penolakan terhadap penumpukan harta secara berlebihan. Maka pada hari itu, manusia dituntun untuk memastikan tak ada manusia yang diabaikan dari kegembiraan hari raya. Ketiga, idul adha hakikatnya momentum tazkiyatun nafs, pemurnian jiwa dari segala syahwat materi. Dalam diri Idul Adha, manusia diundang untuk bersedia melakukan otokritik atas keterikatan pada dunia yang fana. Manusia diajak untuk menyelami ketenangan jiwa (nafs al-muthmainnah) yang tak tergoda oleh kenikmatan semu, namun tenteram dalam kepasrahan kehendak ilahi. Jiwa seperti ini niscaya dirindukan langit, jiwa yang berpulang pada pelukan ilahi dalam keadaan suci. Misi Membangun Peradaban Dari nilai-nilai dasar itulah, semangat kurban semestinya ditransformasikan menjadi energi kebudayaan. Lebih dari sekadar ibadah, ia adalah landasan pedagogis untuk membangun pranata sosial di masyarakat. Pendidikan sejati hakikatnya bukan sekadar mengisi otak dengan kumpulan data, namun juga membentuk manusia yang tangguh, empatik dan rela berbagi. Melalui madrasah seperti ini, maka lahirlah generasi yang sadar bahwa peradaban tumbuh dari kolektivitas, bukan dari egoisme. Peradaban yang bermartabat tidak lahir dari tangan-tangan yang menggenggam erat dunia, melainkan tumbuh dari hati yang terbuka untuk memberi. Maka semangat Idul Adha hendaknya menjadi pijakan untuk mendidik manusia lewat pendidikan dalam keluarga, sekolah dan institusi sosial. Dalam konteks kebangsaan, spirit idul kurban terefleksi dalam upaya menata ulang arah pembangunan nasional. Pembangunan dalam hal ini tak boleh sekadar memburu infrastruktur fisik belaka, melaikankan juga harus membangun ‘intrastruktur’ moral, spiritual dan intelektual. Semoga gema takbir yang menggetarkan langit Idul Adha ini bukan hanya jadi nyanyian sesaat, tetapi menjadi gema kesadaran yang merasuk ke relung batin bangsa. Agar dari setiap tetes darah kurban, lahir semangat baru: membangun Indonesia bukan hanya sebagai negara, tetapi sebagai peradaban yang luhur—tempat tumbuhnya manusia-manusia yang siap memberi, bukan hanya meminta. Walahualam Bishowab. Penulis: Arif Jamali Muis, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan Staf Khusus Mendikdasmen
相关推荐
-
Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
-
4 Shio Paling Sial di Tahun 2025, Harus Lebih Waspada
-
5 Bahan Baju yang Adem dan Menyerap Keringat, Bye Bau Badan
-
Tegas! Perintah Kapolri ke Seluruh Anak Buah: Jaga Soliditas dengan TNI!
-
Kasus KDRT Anggota DPR BY Dilimpahkan ke Bareskrim
-
Malam yang Istimewa, Kapan Malam Nisfu Syaban 2025?
- 最近发表
-
- FOTO: Terpesona Taman Tulip Terbesar di Dunia, Ada Tulip King Charles
- Tahun Ular Kayu, Momentum Langka bagi Pasar Mata Uang Kripto
- FOTO: Sesak Pelancong 'Ziarah' Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre
- Jembatan Arsip dan Avant Garde Karya Pharrell Williams untuk LV
- Yayasan Mochammad Thohir Tebar 18 Hewan Kurban
- LAA Closure, Prosedur Ampuh Turunkan Risiko Stroke Pasien Aritmia
- Hasto Bocorkan Hasil Pertemuan Dengan Gibran Rakabuming Raka: Waspadai Manuver Politik
- Lakukan Trik Ini untuk Komunikasi dengan Kucing Kesayangan
- Resep Salad Buah yang Praktis dan Sehat, Cocok untuk Berbuka Puasa
- Pemerintah Bebaskan PPN Untuk Pembiayaan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- 随机阅读
-
- Polri Pastikan Tak Ada Anggota Divhubinter Terlibat Pemerasan WN Kanada
- Lagi! KPK Geledah Kemensos Terkait Korupsi Bansos, Risma Terlibat?
- PKB Tetap Akan Berikan Reward Bagi Caleg Meski Gagal
- Jembatan Arsip dan Avant Garde Karya Pharrell Williams untuk LV
- Direktur Bina Haji Siagakan Tim PKP3JH Untuk Jemaah Haji di Madinah dan Makkah
- Apa Saja Keistimewaan Isra Mi'raj?
- Hari Ini, Penyidik Periksa Nindy Ayunda Terkait Persembunyian Dito Mahendra
- FOTO: Bunga Mawar, Simbol Cinta Valentine dari Ekuador untuk Dunia
- VIDEO: Melepas Pohon Sakura Ikonis AS, 'Stumpy' untuk Terakhir Kali
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Dibohongi Saat Beli Air Gun
- Bus Terguling di Wisata Guci, Meluncur Tanpa Ngerem Hingga Masuk jurang
- Arus Balik Mulai Lenggang, Skema One Way Mulai Dihentikan
- Infografis: 15 Jenis Kurma Populer di Dunia dan Ciri
- Bahas Pengembangan Nuklir, Lampu Hijau Akhirnya Muncul dalam Negosiasi Iran
- FOTO: Sesak Pelancong 'Ziarah' Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre
- Grebek Lokasi Judi, Polisi Jelaskan Tempatnya
- NYALANG: Sejenak Intim dengan Alam
- 4 Shio Paling Sial di Tahun 2025, Harus Lebih Waspada
- Mengenal 'Ozempic Face', Kulit Kendur Gara
- Ternyata Ini Durasi Ideal Tidur Siang Agar Tubuh Bugar
- 搜索
-
- 友情链接
-
- quickq官方安卓版下载
- quickq官网多少
- quickq会员共享
- quickq下载app
- quickq.apk
- quickq苹果版ios
- quickq电脑版怎么用
- quickq充值页面
- quickq快客官网苹果下载
- quickq充值入口
- quickqapp苹果版
- quickq官网下载安卓版
- quickq app 下载
- quickq加速器官方
- quickq电脑版官网下载
- quickq充值入口在哪里
- quickq梯子
- quickq充值不了的原因是
- quickq加速器下载安卓
- quickq官网下载电脑
- quickq会员价格
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq梯子
- quickqios版本
- quickqios版本
- quickq手机版免费下载
- quickq充值多少
- quickq手机端下载地址
- quickq加速器在哪下
- quickq是啥
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq最新版本
- quickq快客加速器官网
- quickq加速器官网链接
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq ios
- quickq最新版本安卓下载
- quickq苹果版ios
- quickq收费
- quickq苹果app下载
- quickq网站是多少
- quickqios官网
- quickq官网下载apk
- quickqapp苹果版
- quickq免费下载
- quickq网站
- quickq网页版入口
- quickq最新官方下载
- quickq app
- quickq快客加速器
- 快客quickq官网下载
- quickq加速器官网知乎
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq官方下载app
- quickq下载官网免费
- quickq加速器下载
- quickq快客官网
- quickq加速器官网官网
- quickq app
- quickq安卓下载地址
- quickq最新官网
- quickqios版免费下载
- quickq官网充值
- quickq账号购买
- quickq下载app
- quickq加速永久免费
- quickq官网进入
- quickq在哪下载
- quickq官网入口
- quickq网站是多少
- 官方正版quickq加速器
- quickq苹果版下载
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq怎么付费
- quickq最新官网地址
- quickq加速器官网js7
- quickq官网ios手机下载
- quickq加速器官网官网
- quickq费用
- quickq官网下载安卓最新
- quickq
- quickq.net
- quickq登录不了
- ?quickq
- quickq安卓版免费下载
- quickq苹果手机下载
- quickqjs7官网
- quickq下载官方苹果
- quickq是干什么的
- quickq中文版下载
- quickq官网下载苹果手机
- quickq客户端下载
- quickq安卓官网下载
- quickq加速永久免费
- quickq苹果版怎么下载
- quickq充值中心