Penguatan UMKM Melalui Sarana Produksi Tertanam dan Digital Marketing
Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis kemitraan yang dibiayai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, merupakan program yang ditujukan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memenuhi persyaratan untuk melakukan pembinaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Program ini dihadirkan dalam rangka mendorong terjadinya kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan antara pihak perguruan tinggi dengan mitra.
Salah satu perguruan tinggi di Jakarta yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pembinaan ini adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jakarta STI&K, atau yang sering disebut STMIK Jakarta STI&K, dengan Nomor SPK: 763/E1.1/KS.03.00/2023 tertanggal 23 Oktober 2023.
Terkait dengan pelaksanaan MBKM kegiatan ini juga menunjang keberhasilan capaian pembelajaran, serta capaian IKU. Mulai dari IKU 2 (mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus), IKU 3 (dosen berkegiatan di luar kampus), dan IKU 5 (hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat).
Di samping itu, manfaat bagi mitra adalah meningkatkan tata kelola/manajemen melalui pembinaan, meningkatkan produksi, memperluas jaringan pemasaran, meningkatkan kriteria usaha dari mikro menjadi usaha kecil atau menengah.
Tujuan dari program ini yang pertama adalah mewujudkan kontribusi aktif Perguruan Tinggi Swasta, khususnya STMIK Jakarta STI&K, dalam membangun kekuatan ekonomi masyarakat kecil dan menengah. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pembinaan pengembangan Usaha dan/atau penyelesaian permasalahan UMKM.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Perguruan Tinggi yang terintegrasi melalui program kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai bentuk pengalaman belajar di dunia kerja.
1.UMKM Rumah RatuSabanban
![]() |
Rumah Ratu Sabanban adalah salah satu UMKM yang menghasilkan produk Sate Banden, oleh-oleh khas wisata kuliner daerah Banten. Mitra yang berlokasi di Kecamatan Suka Asih, Kota Tangerang ini, mempunyai visi dapat menjual hasil produknya ke seluruh wilayah Indonesia.
Visi tersebut belum dapat diwujudkan karena mitra memiliki beberapa kendala, salah satunya adalah ketahanan produk yang masih rendah menjadikan mitra kesulitan untuk pengiriman di luar wilayah Jabodetabek.
Ketidaktahanan produk ini disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang pengawetan produk yang aman dengan pengolahan standar. Sehingga proses pengemasan menjadi kurang sempurna dan mempengaruhi daya tahan/tingkat keawetan produk.
Kedua adalah rendahnya jangkauan pemasaran yang dimiliki oleh mitra. Dan yang ketiga, rendahnya hasil produksi karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Berdasarkan permasalahan di atas perguruan tinggi STMIK Jakarta ST&K melalui program ini membagi permasalahan mitra Rumah Ratu Sabanban menjadi 3 aspek:
1.Aspek produksi
Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh mitra menjadi kendala dalam hasil produksi yaitu hanya sekitar 30 pak per hari dan tidak adanya informasi tingkat kematangan produk. Penyelesaiannya melalui pengembangan sumber daya, salah satunya melalui pemanfaatan sistem tertanam.
Dengan menggunakan sensor untuk mendeteksi tingkat kematangan hasil produksi, sehingga dapat membantu dalam pemantauan tingkat kematangan produk dan tingkat kevakuman kemasan produk.
2.Aspek manajemen
Mitra belum memiliki tata kelola keuangan yang baik, juga sertifikat BPOM untuk menjamin kualitas produksi dan sebagai bukti produk tersebut sudah teruji dan memiliki kandungan yang aman dikonsumsi, juga keterbatasan pengetahuan terkait pengemasan makanan olahan.
Penyelesaian masalah aspek manajemen dengan menyediakan sistem informasi tata kelola keuangan yang terintegrasi dengan aplikasi marketplaceyang membantu mitra untuk mengelola proses bisnisnya, dan pembinaan dan pelatihan pengemasan makanan olahan.
3.Aspek pemasaran
Keterbatasan jangkauan pemasaran menjadi kendala mitra untuk mencapai visinya. Penyelesaian masalah aspek pemasaran dengan menyediakan aplikasi digital marketingberupa marketplacetak berbayar berbasis Customer Relationship Manajemen(CRM) bagi mitra.
Aplikasi JakSmart ini dapat membantu memperluas jaringan pemasaran, melakukan brandingproduk, proses penjualan, pengelolaan stok barang serta promosi produk.
Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan dapat mendorong terjadinya kerja sama yang bersifat mutualisme antara pihak perguruan tinggi STMIK Jakarta STI&K dengan mitra Rumah Ratu Sabanban.
Kerja sama yang dimaksud khususnya dalam bentuk pemanfaatan hasil penelitian dan/atau kepakaran yang dimiliki perguruan tinggi untuk membantu penyelesaian permasalahan mitra untuk selanjutnya diharapkan akan menghasilkan program kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
2.Kinara Berkah Abadi
![]() |
Kinara Berkah Abadi merupakan UMKM di Tangerang Selatan yang memproduksi kudapan/camilan, salah satu produknya adalah cheese stick. UMKM Kinara Berkah Abadi sudah memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB), sertifikat halal, dan P-IRT.
Permasalahan yang dihadapi mitra selain pada sumber daya produksi adalah belum memiliki jejaring pelanggan yang luas, dan ketergantungan pada pemilik yang sekaligus sebagai pengontrol kualitas produksi sehingga produksi hanya berlangsung jika pemilik siap melakukan proses produksi.
Hal ini menjadikan Kinara Berkah Abadi sulit berkembang. Berbagai usaha memperluas jejaring dengan melakukan promosi melalui Instagram, Facebook, Whatsapp, bahkan TikTok dengan influencernamun belum efektif.
Mekanisme pelaksanaan program pada UMKM Kinara Berkah Abadi terdiri dari aktivitas yang terbagi menjadi 3 aspek.
1.Peningkatan aspek produksi
Mekanisme kegiatan peningkatan aspek produksi dilakukan dengan pembuatan sistem tertanam menggunakan sensor pengontrol suhu.
Sub aktivitas terdiri dari: analisis kebutuhan, perancangan sistem, pembuatan rangkaian elektronik, pembuatan program, pengujian, dan implementasi.
Luaran program ini adalah sistem tertanam sebagai pengontrol suhu pada saat produksi yang kemudian diberikan sosialisasi cara penggunaan kepada mitra dan beberapa UMKM lain yang ada di wilayah terdekat mitra.
2.Peningkatan aspek manajemen
Mekanisme kegiatan peningkatan aspek manajemen adalah dengan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi cheese stick. Luaran program ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi cheese stick, pembuatan varian lain, dan pengelolaan keuangan yang kemudian diberikan sosialisasi kepada mitra.
3.Peningkatan aspek pemasaran
Mekanisme kegiatan peningkatan aspek pemasaran adalah dengan pelatihan pembuatan dan pengimplementasian digital contentpada sosial media.
Luaran program ini adalah konten promosi produk berupa logo baru yang kemudian juga didaftarkan untuk HKI Merek. Kemudian, stiker kemasan yang akan digunakan untuk kemasan dari cheese stick.
Tak hanya itu saja, banneryang digunakan untuk di rumah produksi supaya orang lain lebih tahu kalau Kinarra menjual produk tersebut. Storydan feedIG untuk diimplementasikan di sosial media milik Kinara Berkah Abadi.
(adv/adv)-
OJK Terbitkan Aturan Baru Asuransi Kesehatan, Wajibkan CoTim Prabowo Minta Ini ke MKKamu Termasuk Penerima Bansos PKH Bulan September 2023? Cek Statusnya di SiniWamendag Terangkan Peran Perempuan dalam Upaya RI Menuju Ekonomi HijauBanyak Tarif Naik Tahun Depan, Liburan ke Paris Jadi Makin MahalFOTO: Menantang Batas, Perjalanan Abdul Rahman Menuju Rekor DuniaHP Wartawan Dirampas Keamanan RS Eka Hospital Saat PeliputanJadwal Periksaan Siskaeee dan Virly Virginia Oleh Ditkrimsus PMJPramugari Ungkap Satu Perilaku Penumpang Pesawat yang Paling DibenciRafael Alun Jalani Sidang Putusan Sela Terkait Kasus Gratifikasi dan TPPU Hari Ini
下一篇:Pramugari Ungkap Satu Perilaku Penumpang Pesawat yang Paling Dibenci
- ·Libur Nataru, 296 Ribu Orang Akan Wisata Naik Kereta Cepat Whoosh
- ·SKCK untuk Ganjar Pranowo dan Cak Imin Diterbitkan Polri
- ·FOTO: Mereka yang Tampil Aneh dan Bikin Dahi Berkerut di Grammy Awards
- ·Benarkah Jokowi Rela Puji
- ·Sleep Apnea Bukan Cuma Ngorok, Ini 5 Gejala Lain yang Tak Disadari
- ·Jadwal Pendaftaran Capres dan Cawapres Dimajukan, KPU: Tak Ada Aspek Politik
- ·Lebarkan Sayap, BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia
- ·Kuasa Hukum Prabowo Salah Kaprah Soal Ini
- ·Mengenal Rainbow Diet ala Christina Aguilera, Sukses Pangkas BB 18 Kg
- ·Pidato Penutupan Rakernas ke
- ·Menteri Jokowi yang Oke dengan PSBB Ala Anies, Kok Bisa Ya?
- ·Investor Siap
- ·Bangga! Alat Musik Kolintang Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda yang Diakui UNESCO
- ·Alasan Anies Baswedan Berlakukan PSBB Total: Gara
- ·Korban Tewas Rusuh Jakarta, Yasonna Bilang Tak Perlu Bentuk TPGF
- ·Thailand Rebut Kembali Mahkota Raja Pariwisata ASEAN dari Malaysia
- ·Analis Politik Soroti Penempatan Prajurit Militer Aktif Isi Jabatan Publik
- ·Awas, 6 Kelompok Ini Sebaiknya Hindari Makan Pepaya
- ·Seberapa Penting Vaksin Meningitis Untuk Jemaah Haji dan Umrah
- ·Rhino Pacu Ekosistem Fashion Printing Lokal, Incar UMKM dan Pasar Global
- ·9 Buah yang Mengandung Kalsium, Sehat dan Menyegarkan
- ·Indeks Bisnis UMKM BRI Menguat di Q1
- ·Berdiri Bisa Bakar Kalori, Ampuh Turunkan Berat Badan?
- ·Resepsionis Hotel Sarankan Tamu Tak Check
- ·INFOGRAFIS: Pikat Cengkeh, Rempah Asli Nusantara
- ·Apa yang Terjadi Jika Makan Alpukat Setiap Hari?
- ·5 Kebiasaan untuk Mempertajam Daya Ingat
- ·FOTO: Mereka yang Tampil Aneh dan Bikin Dahi Berkerut di Grammy Awards
- ·Menteri Jokowi yang Oke dengan PSBB Ala Anies, Kok Bisa Ya?
- ·Resepsionis Hotel Sarankan Tamu Tak Check
- ·Berapa Lama Sih Bekas Cupang Akan Hilang?
- ·DIY Kaji Aturan Wajib Life Jacket di Pantai Selatan, Cegah Kecelakaan
- ·Top 5 Negara Asia Budaya Ngopi Terkuat, Ada Indonesia?
- ·Investor Tembus 7 Juta, Saham Jadi 'Tabungan' Zaman Now
- ·TKDN Dianggap Jadi Penghambat Investasi, Kemenperin Bilang Begini
- ·Mendag Tunjukkan Kunci Hadapi Tantangan Geoekonomi dan Jadikan ASEAN Lebih Tangguh